Ungkapkan cinta dengan sekuntum bunga.
Mawar merah pertanda cinta membara, mawar
putih tanda cinta yang tulus, dan bunga edelweis adalah tanda cinta abadi. Tapi, kendati cinta rasa cinta hangat membara, seorang pecinta alam tetap
pantang memetik edelweis. Sebab, bertentangan dengan filosofi pecinta alam
sejati, “pantang meninggalkan sesuai selain jejak kaki, pantang membawa sesuatu
selain kenangan,”
Kata “edelweiss” berasal dari bahasa Jerman, “edel” berarti, suci, mulia,
dan “weiss” berarti putih. Pohon berbunga indah ini
termasuk tumbuhan endemik zona alpina/montana. Ia tumbuh di berbagai kawasan
pegunungan pada ketinggian tertentu. Tegakannya rata-rata tak melebihi 1 meter,
tapi bisa juga mencapai 8 meter. Ada beragam jenis edelweiss. Namun yang populer
di Indonesia adalah Edelweis jawa (Javanese edelweiss).
Kembang edelweiss itu unik. Bentuknya
kecil-kecil, cantik dan tak pernah layu, sehingga dipandang sebagai simbol
cinta abadi. Edelweiss merupakan family dari bunga matahari (sunflower). Kata
edelweiss berasal dari bahasa Jerman “edel” yang berarti mulia, dan “weiss”
yang berarti putih
Di Eropa, juga terdapat juga sejenis
edelwiss dengan nama ilmiah, “Leontopodium alpinum” yang berarti Cakar Singa.
(bahasa Yunani: Leon=Singa; Podion= Kaki). Edelweis eropa
(Leontopodium alpinum) yang banyak ditemui di Pegunungan Alpen memiliki daun
dan bunganya yang tertutup bulu bulu halus berwarna putih. Setiap kuntum dapat
terdiri dari lima mahkota bunga berwarna kuning selebar 5mm dikelilingi kelopak
yang membentuk bintang. Biasanya akan mekar setiap tahun antara Juli hingga September.
Edelweiss jawa atau Javanese edelweiss
(Anaphalis javanica) adalah tumbuhan endemik dan terdapat di berbagai
pegunungan tinggi di Indonesia. Saat ini tumbuhan tersebut masuk kategori sebagai
tumbuhan langka dan masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources disingkat IUCN dengan
status Kritis.
Di Indonesia
Di Indonesia, edelweiss sebenarnya pernah
ada di berbagai pegunungan. Namun, sebagian telah punah karena ulah manusia.
Saat ini Edelweiis masih bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang memang merupakan salah satu tempat perlindungan
terakhir tumbuhan ini. Sedangkan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,
tumbuhan ini dinyatakan punah.
Menurut beberapa pendaki gunung, tanaman
ini juga masih dapat ditemukan di Gunung Rinjani Lombok Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan di Sumatera bunga Edelweiss Jawa konon pernah ada di puncak Gunung
Sinabung (Sumatera Utara) dan puncak Gunung Merapi (Sumatera Barat), tapi kini
sudah jarang ditemukan.
Punahnya tanaman ini jelas karena ulah
manusia. Sebab konon. batang dan bunganya memiliki khasiat
tertentu. Tanaman ini banyak dicari orang karena dianggap bernilai spiritual,
atau sekedar dijadikan kenang-kenangan. Namun sebenarnya, semua orang pun dapat
ikut melestarikan tanaman ini, sebab batang edelweiss (stek) dapat ditumbuh
asal ditanam dengan baik. (LS2LP)