TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

Selasa, 21 Juli 2015

Tips untuk Mengetahui Pembalut Wanita yang Aman

Tips untuk Mengetahui Pembalut Wanita yang Aman

Kabar tentang pembalut wanita yang mengandung zat pemutih dan dikhawatirkan berbahaya bagi tubuh masih hangat menjadi perbincangan. Meskipun Kemenkes telah menjamin keamanan pembalut yang beredar di pasaran, masih banyak wanita khawatir akan dampak yang akan timbul dari penggunaan pembalut sekali pakai tersebut dalam jangka waktu panjang.

Pasalnya, penelitian menunjukkan terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita pada umumnya, kondisi inilah yang membuat pembalut menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Wah, bayangkan jika dipakai lebih dari 2 jam!

Banyaknya produk pembalut wanita yang berbahan baku kertas koran, kardus, karton bekas, yang pasti penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, menjadi salah satu penyebab kekhawatiran tersebut. Pembalut yang beredar saat ini bukan terbuat dari kapas asli. Dalam rangka memproduksi pembalut dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat, bahan baku tersebut akhirnya digunakan yang tentunya menggunakan proses campuran bahan kimia seperti khlor untuk pemutihan, sterilisasi kuman, dan menghilangkan bau.

Namun, ada cara sederhana untuk setidaknya meminimalisir dampak penggunaan pembalut sekali pakai yang dikhawatirkan akan membahayakan, yaitu dengan cara mengetesnya.

Tes 1

1. Suntikkan 35 – 50 ml/cc air pada permukaan pembalut (air sebagai zat cair pengganti darah).

2. Diamkan beberapa saat lalu tekan selembar tisu yang ditaruh pada permukaan pembalut tersebut. Ini adalah posisi saat wanita duduk, ada tekanan pada pembalut.

3. Apa yang terlihat? Apakah tisu basah? Kalau tisu basah, ini menandakan daya serap pada pembalut kurang baik.

Tes 2

1. Siapkan ½ (setengah) gelas air putih, usahakan gunakan gelas yang bening atau transparan agar bisa melihat proses yang terjadi dan juga sediakan alat pengaduk (contoh: sumpit)

2. Sobek pembalut dan ambil bagian inti pembalut yang ada di dalamnya (bahan penyerap, kapas). Masukkan ke dalam gelas berisi air sebagian dari bagian inti pembalut tersebut, lalu aduk.

3. Apa yang terlihat? Apakah bagian inti pembalut hancur, seperti pulp kertas dan apakah air berubah menjadi keruh? Kalau jawabannya iya, ini menandakan pembalut menggunakan bahan yang kurang berkualitas dan memakai zat pemutih.

Demikianlah beberapa cara untuk mengetes kualitas pembalut wanita yang biasa kita gunakan. Semoga bermanfaat.(muslimahzone)

Sumber: MuslimahCorner

HUKUM SUAMI YANG MINUM AIR SUSU ISTRINYA

HUKUM SUAMI YANG MINUM AIR SUSU ISTRINYA


TAK ada yang tidak transparan dalam Islam, termasuk soal urusan ranjang. Sepanjang tidak terkait dengan deskripsi praktik dan detil, maka semua terbuka, dan dibolehkan untuk dibicarakan.

Satu hal yang mungkin tak akan bisa terhindarkan dalam hubungan suami istri adalah percumbuan sebelum dan ketika melakukan hubungan yang dalam Islam ini sangat suci. Bagaimana jika istri kemudian tengah berada dalam kondisi menyusui?

Dibolehkan bagi suami untuk menghisap puting istrinya. Bahkan hal ini dianjurkan, jika dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis sang istri. Sebagaimana pihak lelaki juga menginginkan agar istrinya memenuhi kebutuhan biologis dirinya.

Adapun ketika kondisi istri tengah menyusui bayi, kemudian suami minum susu istri, para ulama ada bebarapa pendapat di sebagian kalangan.

Madzhab Hanafi berselisih pendapat. Ada yang mengatakan boleh dan ada yang me-makruh-kan.

Dalam Al-Fatawa al-Hindiyah (5/356) disebutkan, “Tentang hukum minum susu wanita, untuk laki-laki yang sudah baligh tanpa ada kebutuhan mendesak, termasuk perkara yang diperselisihkan ulama belakangan.”

Dalam Fathul Qadir (3/446) disebutkan pertanyaan dan jawaban, “Bolehkah menyusu setelah dewasa? Ada yang mengatakan tidak boleh. Karena susu termasuk bagian dari tubuh manusia, sehingga tidak boleh dimanfaatkan, kecuali jika terdapat kebutuhan yang mendesak.”

Sikap yang lebih tepat adalah suami berusaha agar tidak minum susu istri dengan sengaja, karena dua hal:

Keluar dari perselisihan ulama. Karena ada sebagian yang melarang, meskipun hanya dihukumimakruh.
Perbuatan ini menyelisihi fitrah manusia.

Suami yang pernah minum susu istrinya, tidaklah menyebabkan dirinya menjadi anak persusuan bagi istrinya.

Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin mengatakan: “Menyusui orang dewasa tidak memberi dampak apapun, karena menyusui seseorang yang menyebabkan adanya hubungan persusuan adalah menyusui sebanyak lima kali atau lebih dan dilakukan di masa anak itu belum usia disapih. Adapun menyusui orang dewasa tidak memberikan dampak apapun. Oleh karena itu, andaikan ada suami yang minum susu istrinya, maka si suami ini TIDAK kemudian menjadi anak sepersusuannya,” (Fatawa Islamiyah, 3/338). Wallohu alam bi shawwab.

ANGKA BUAH

Tips :Siapapun, khususnya kalangan ibu-ibu pasti sering melihat ada label kecil yang menempel pada setiap buah-buahan yang dijual, baik di supermarket maupun di gerai-gerai buah di pinggir jalan. Di label itu selalu tertulis angka-angka yang sebetulnya merupakan kode yang sangat berarti bagi pembeli, terlebih bagi pengonsumsi buah tersebut.Kenapa demikian ?kode-kode angka itu merupakan informasi bagi calon pembeli untuk mengetahui apakah buah-buahan itu hasil penanaman secara organik atau tidak organik. Tentunya konsumen yang ingin menjaga kesehatan akan memilih yang organik.Untuk bisa tahu arti dari angka-angka itu, di bawah ini ada beberapa contoh label yang biasa menempel pada buah-buahan. - 3017 : Pears, konvensional, tidak organik.- 4454 : Jeruk, konvensional, tidak organik.- 84032 : Melon, Semangka, konvensional, tidak organik, dan modifikasi genetis.- 84011 : Pisang, konvensional, tidak organik, dan modifikasi genetis.- 94011 : Pisang, organik.- 93308 : Melon, Semangka, organik.Label pada buah tersebut pada dasarnya terdiri atas 4 atau 5 angka.Nah, sekarang Anda perlu mengingat tiga hal sederhana di bawah ini :*** Empat angka : konvensional, tidak organik.*** Lima angka dimulai angka 8 : konvensional, tidak organik, dan modifikasi genetis.*** Lima angka dimulai angka 9 : Organik.Perlu Anda ingat kembali bahwa konvensional itu artinya ditanam dengan pupuk berbasis petroleum dan pestisida.Sedangkan modifikasi genetis artinya telah direkayasa, bukan alamiah lagi, ya semacam buah frankeinstein.Buah yang menjadi contoh di atas merupakan buah impor, tetapi tidak semua buah impor ada labelnya, begitu juga buah lokal.Berdasarkan label tersebut dapat disimpulkan buah berlabel 5 angka dengan 9 didepan adalah buah paling sehat.Hindari yg berlabel 5 angka dg angka 8 diawal. Apalagi buah2an dg label 4 angka penuh racun.Sumber Indonesia bertanam.com