TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

Senin, 01 Oktober 2012

Alasan di Balik Obsesi Pria Pada Payudara Wanita

Mengapa pria sangat terobsesi dengan payudara wanita? Jawaban dari pertanyaan ini bukan hanya membuat penasaran wanita, tetapi juga kaum pria sendiri. Tanyakan saja pada pasangan, pasti ia akan bingung menjawabnya.

Larry Young dan Brian Alexander, penulis buku The Chemistry Between Us: Love, Sex, and the Science of Attraction, lalu mencari tahu alasan mengapa pria begitu terobsesi pada payudara wanita. Ternyata ada latar belakang emosi, biologis, serta budaya di baliknya.

Dalam sudut pandang seksual, pria merupakan satu-satunya mamalia yang tertarik pada payudara. Sementara wanita, merupakan satu-satunya mamalia yang payudaranya membesar saat puber dan hamil. Young dan Alexander lalu meminta pendapat para ilmuwan.

"Manusia adalah satu-satunya spesies di mana pria suka membelai, menyentuh, bahkan merangsang payudara wanita selama foreplay dan saat melakukan hubungan seksual," kata Roy Levin, peneliti dari University of Sheffield, dikutip dari Daily Mail.

Levin dan rekannya Cindy Meston, dari University of Texas, melakukan survei pada 301 orang, yang terdiri dari 153 wanita dan sisanya pria. Mereka dimintai pendapat mengenai stimulasi payudara.

"Ketika seorang pria menyentuh payudara pasangannya, mengaktifkan area otak wanita yang berhubungan dengan keinginan merawat," ujar Meston.

Ini pada dasarnya sama seperti ketika seorang ibu menyusui bayinya. Setelah menyusui, akan tercipta kedekatan yang lebih dari sebelumnya, dan keinginan untuk terus melindungi. Dari sisi evolusi biologis, payudara penuh mengisyaratkan bagi pria kalau wanita tersebut cukup sehat untuk hamil dan membesarkan anak-anak.

Menurut Young dan Alexander, saat jatuh cinta tubuh akan memproduksi hormon oksitosin. Lalu, oksitosin yang 'berkolaborasi' dengan stimulasi payudara saat berhubungan seksual, akan membuat wanita semakin dekat dan intim dengan pasangannya. Obsesi pria pada payudara pasangannya sebenarnya semacam 'sirkuit' untuk mengikat keintiman, perasaan dan menimbulkan kedekatan yang lebih dari sebelumnya. (VIVAlife) 

Tidak ada komentar: