Bentengi Diri dari Penyakit Menular, Saat Ibadah Haji
Jakarta: Ibadah haji adalah ibadah yang syarat dan rukunnya ketat. Selain itu, dalam pelaksanaannya diperlukan stamina fisik dan mental yang baik. Itu berarti kesehatan menjadi salaj satu syarat untuk dimiliki calon jemaah haji.
Ibadah haji yang diikuti oleh jutaan orang dan dengan terkumpulnya banyak orang tentu risiko penularan penyakit meningkat. Karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit, salah satu yang utama adalah melakukan vaksinasi.
"Yang diwajibkan adalah vaksin meningitis. Selambat-lambatnya dua minggu sebelum berangkat sudah divaksin supaya antibodi sudah terbentuk sempurna. Perlindungan dari vaksin ini akan bertahan tiga tahun," kata dr.Iris Rengganis, Sp.PD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta dalam acara seminar Sehat dan Bugar Melaksanakan Ibadah Haji, di Jakarta, belum lama ini.
Vaksin influenza meskipun tidak diwajibkan juga bisa dilakukan karena penularan penyakit influenza sangat mudah terjadi di sana. Menurut Iris, lebih dari 90 persen kematian karena influenza dialami oleh jemaah haji berusia di atas 60 tahun. Penyakit menular lain yang bisa terjadi adalah penyakit yang dibawa jemaah haji dari tanah air, misalnya TBC. Iris menyarankan agar calon jemaah haji bersikap jujur kepada dokter jika mengidap penyakit tertentu.
"Kalau ketahuan ada TBC maka pemerintah Saudi mewajibkan jemaah haji dikarantina dan akan langsung dipulangkan begitu ibadahnya selesai," imbuhnya.
Upaya lain untuk mencegah penularan adalah dengan menjaga kekebalan tubuh, yaitu dengan makan yang baik, menggunakan masker, tidur cukup, serta mengonsumsi suplemen vitamin atau imunomodulator. Jemaah haji juga diharapkan tidak memaksa umrah berkali-kali sebelum pelaksanaan ibadah haji untuk mencegah kelelahan saat saat puncak ibadah haji.
Mengingat tahun 2012 ini kuota untuk jemaah haji berusia lanjut atau di atas 60 tahun ditambah, jemaah haji disarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik jauh hari sebelum berangkat haji karena mereka rentan mengalami kelelahan.
"Persiapan fisik idealnya tiga bulan sebelum keberangkatan. Misalnya dengan rutin berjalan kaki dan mencukupi makanan bergizi," kata dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD, dari divisi Geriatri FKUI pada kesempatan yang sama.
Para lansia juga rentan mengalami stres fisik dan metabolik sehingga mudah terserang infeksi, cedera, mengalami masalah psikologi, hingga kematian.(kompas)
Ibadah haji yang diikuti oleh jutaan orang dan dengan terkumpulnya banyak orang tentu risiko penularan penyakit meningkat. Karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit, salah satu yang utama adalah melakukan vaksinasi.
"Yang diwajibkan adalah vaksin meningitis. Selambat-lambatnya dua minggu sebelum berangkat sudah divaksin supaya antibodi sudah terbentuk sempurna. Perlindungan dari vaksin ini akan bertahan tiga tahun," kata dr.Iris Rengganis, Sp.PD dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta dalam acara seminar Sehat dan Bugar Melaksanakan Ibadah Haji, di Jakarta, belum lama ini.
Vaksin influenza meskipun tidak diwajibkan juga bisa dilakukan karena penularan penyakit influenza sangat mudah terjadi di sana. Menurut Iris, lebih dari 90 persen kematian karena influenza dialami oleh jemaah haji berusia di atas 60 tahun. Penyakit menular lain yang bisa terjadi adalah penyakit yang dibawa jemaah haji dari tanah air, misalnya TBC. Iris menyarankan agar calon jemaah haji bersikap jujur kepada dokter jika mengidap penyakit tertentu.
"Kalau ketahuan ada TBC maka pemerintah Saudi mewajibkan jemaah haji dikarantina dan akan langsung dipulangkan begitu ibadahnya selesai," imbuhnya.
Upaya lain untuk mencegah penularan adalah dengan menjaga kekebalan tubuh, yaitu dengan makan yang baik, menggunakan masker, tidur cukup, serta mengonsumsi suplemen vitamin atau imunomodulator. Jemaah haji juga diharapkan tidak memaksa umrah berkali-kali sebelum pelaksanaan ibadah haji untuk mencegah kelelahan saat saat puncak ibadah haji.
Mengingat tahun 2012 ini kuota untuk jemaah haji berusia lanjut atau di atas 60 tahun ditambah, jemaah haji disarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik jauh hari sebelum berangkat haji karena mereka rentan mengalami kelelahan.
"Persiapan fisik idealnya tiga bulan sebelum keberangkatan. Misalnya dengan rutin berjalan kaki dan mencukupi makanan bergizi," kata dr.Nina Kemala Sari, Sp.PD, dari divisi Geriatri FKUI pada kesempatan yang sama.
Para lansia juga rentan mengalami stres fisik dan metabolik sehingga mudah terserang infeksi, cedera, mengalami masalah psikologi, hingga kematian.(kompas)
Sumber : http://haji.kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar