Benarkah ada G-spot 'titik ajaib’ yang bisa menciptakan sensasi untuk mencapai kepuasan seksual? Ya, dokter berkebangsaan Jerman,Ernst Grafenberg, menemukan area ini dan diberi nama sesuai dengan namanya. G-spot adalah jaringan kecil pada dinding depan vagina, sekitar 5 cm dari mulut vagina.
G-spot terhubung langsung dengan otak. Jika menerima rangsangan, G-spot akan menerima aliran darah lebih banyak sehingga area ini membesar. Area yang bisa diraba ini hanya bereaksi terhadap tekanan, bukan sentuhan. Dengan demikian tidak setiap posisi hubungan seksual dapat merangsangG-spot. Nyatanya, banyak wanita yang sulit mengetahui posisi G-spotnya. Sebagian wanita menyatakan bahwa jika mereka berada di posisi atas atau pada posisi duduk saat melakukan hubungan seks, akan lebih mudah menerima rangsangan padaG-spot.
Tidak seperti orgasme pada pria, wanita mampu merasakan beberapa jenis orgasme, tergantung pada rangsangan yang diterima --pada klitoris atau vagina. Wanita umumnya mengakui bahwa klitoris adalah area yang paling sensitif. Fungsi satu-satunya organ ini adalah untuk mencapai kepuasan seksual, dan sebagian besar wanita mengalami orgasme melalui rangsangan klitoris.
Sedangkan pada vagina, sepertiga bagian terluar adalah area yang sensitif. Umumnya wanita lebih sulit mencapai orgasme vaginal daripada klitoral. Tokoh psikologi Sigmund Freud melabelkan orgasme vaginal sebagai orgasme ‘matang’ dan orgasme klitoris sebagai orgasme ‘tidak matang’. Namun, tidak ada satu orgasme yang lebih baik dibanding orgasme yang lain. Keduanya merupakan cara yang berbeda untuk mendapatkan kepuasan seksual. Agar pasangan dapat membantu Anda mencapai orgasme, komunikasikanlah orgasme mana yang lebih mudah Anda capai.
Namun pada umumnya wanita enggan membicarakan seks apalagi mengungkapkan hasrat seksualnya, sehingga timbul perasaan tertekan atau stres. Dan, kalau pun mereka berani mengemukakannya, hal ini malah dianggap tidak biasa atau 'aneh'. Di dalam budaya masyarakat kita pun ada yang masih menganggap masalah seksual adalah tabu, dan wanita sebaiknya menerima saja apa yang dikehendaki oleh suaminya.
G-spot terhubung langsung dengan otak. Jika menerima rangsangan, G-spot akan menerima aliran darah lebih banyak sehingga area ini membesar. Area yang bisa diraba ini hanya bereaksi terhadap tekanan, bukan sentuhan. Dengan demikian tidak setiap posisi hubungan seksual dapat merangsangG-spot. Nyatanya, banyak wanita yang sulit mengetahui posisi G-spotnya. Sebagian wanita menyatakan bahwa jika mereka berada di posisi atas atau pada posisi duduk saat melakukan hubungan seks, akan lebih mudah menerima rangsangan padaG-spot.
Tidak seperti orgasme pada pria, wanita mampu merasakan beberapa jenis orgasme, tergantung pada rangsangan yang diterima --pada klitoris atau vagina. Wanita umumnya mengakui bahwa klitoris adalah area yang paling sensitif. Fungsi satu-satunya organ ini adalah untuk mencapai kepuasan seksual, dan sebagian besar wanita mengalami orgasme melalui rangsangan klitoris.
Sedangkan pada vagina, sepertiga bagian terluar adalah area yang sensitif. Umumnya wanita lebih sulit mencapai orgasme vaginal daripada klitoral. Tokoh psikologi Sigmund Freud melabelkan orgasme vaginal sebagai orgasme ‘matang’ dan orgasme klitoris sebagai orgasme ‘tidak matang’. Namun, tidak ada satu orgasme yang lebih baik dibanding orgasme yang lain. Keduanya merupakan cara yang berbeda untuk mendapatkan kepuasan seksual. Agar pasangan dapat membantu Anda mencapai orgasme, komunikasikanlah orgasme mana yang lebih mudah Anda capai.
Namun pada umumnya wanita enggan membicarakan seks apalagi mengungkapkan hasrat seksualnya, sehingga timbul perasaan tertekan atau stres. Dan, kalau pun mereka berani mengemukakannya, hal ini malah dianggap tidak biasa atau 'aneh'. Di dalam budaya masyarakat kita pun ada yang masih menganggap masalah seksual adalah tabu, dan wanita sebaiknya menerima saja apa yang dikehendaki oleh suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar