TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

TAHUN 2012 DENGAN SEMANGAT BARU

Jumat, 12 April 2013

Pria dan Wanita Saat Bercinta


Inilah yang Terjadi di Tubuh Pria dan Wanita Saat Bercinta

Saat melakukan hubungan seksual, banyak perubahan yang terjadi di dalam tubuh, mulai dari tekanan darah hingga hormon. Terapis seks menyebutnya dengan siklus respons-seksual, yang menjelaskan tentang apa yang terjadi di dalam tubuh selama berhubungan seks.

Siklus respons-seksual dibagi menjadi 4 tahap, yakni gairah, plateau, orgasme dan resolusi. Baik pria maupun wanita harus melalui keempat fase, namun dalam waktu yang sedikit berbeda. Pria biasanya mencapai orgasme lebih dulu selama hubungan seksual, sementara wanita bisa memakan waktu hingga 15 menit untuk sampai ke tempat yang sama.

Berikut 4 fase yang terjadi pada tubuh pria dan wanita selama berhubungan seks, seperti dilansir WebMD, Kamis (11/4/2013):


1. Fase 1: Excitement (gairah)

Fase ini biasanya dimulai dalam waktu 10 hingga 30 detik setelah stimulasi erotis, dan dapat berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam.

Pria: Pe.nis menjadi sedikit tegak. Puting pria juga bisa menegang.

Wanita: Pelumasan vag.ina dimulai. Vagi.na mulai merekah dan memanjang. Bibir vagi.na bagian luar, bibir bagian dalam, klitoris dan kadang-kadang payu.dara mulai membengkak.

Keduanya: Denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan semakin cepat.

2. Fase 2: Plateau

Merupakan perubahan yang dimulai pada fase excitement dan terus meningkat.

Pria: Testis tertarik ke dalam skrotum. P.enis menjadi ****** penuh.

Wanita: Bibir v.agina menjadi lebih besar. Jaringan dari sepertiga dinding bagian luar v.agina membesar karena dialiri darah, dan pembukaan ke v.agina menyempit. Klitoris menghilang ke sungkup tersebut. Labia bagian dalam (bibir) berubah warna. Bagi wanita yang belum pernah punya anak, bibir berubah dari merah cerah ke pink. Pada wanita yang pernah memiliki anak, warna berubah dari merah cerah ke ungu.

Keduanya: Pernapasan dan denyut nadi makin cepat. 'Gejolak seks' mungkin muncul di perut, dada, bahu, leher atau wajah. Otot mulai tegang dan kejang di bagian di paha, pinggul, tangan dan pantat.

3. Fase 3: Orgasme

Ini adalah klimaks dari siklus. Hal ini juga yang terpendek dari empat fase, biasanya hanya berlangsung beberapa detik.

Pria: Pertama, cairan mani terkumpul dalam bola uretra. Ini terjadi ketika seorang pria merasakan sensasi orgasme atau 'keniscayaan eja.kulasi'. Selanjutnya, mani ********* (keluar) dari p.enis. Kontraksi terjadi pada p.enis selama fase orgasmik.

Wanita: Sepertiga dari dinding vagi.na kontraksi berirama setiap delapan persepuluh detik. Jumlah dan intensitas kontraksi bervariasi tergantung pada orgasme individu. Inilah yang disebut ****** spasm, di mana ***** akan merasakan tekanan dengan ritmik seperti diremas dan dilepaskan beberapa kali. Otot-otot rahim juga kontraksi tapi ampir tidak terasa.

Keduanya: Napas, denyut nadi dan tekanan darah terus meningkat. Ketegangan otot dan pembesaran pembuluh darah mencapai puncaknya.



4. Fase 4: Resolusi

Fase ini kembali ke keadaan istirahat normal. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit sampai setengah jam atau lebih. Tahap ini umumnya lebih panjang bagi wanita.

Pria: .***** kembali ke keadaan normal (lembek). Biasanya ada periode refrakter, di mana tidak mungkin untuk orgasme lagi sampai waktu tertentu. Lamanya waktu bervariasi tergantung dengan usia, kebugaran fisik dan faktor lainnya.

Wanita: Uterus dan klitoris kembali ke posisi normal. Beberapa wanita mungkin dapat menanggapi rangsangan orgasme tambahan.

Keduanya: Organ yang membesar mulai mengecil, 'gejolak seks' menghilang dan ada relaksasi dari ketegangan otot.

sumber: detikcom

Tidak ada komentar: