Dale Carnegie, seorang tokoh Amerika Serikat, dalam bukunya berjudul How to Win Friends and Influence People, mengemukakan ada enam cara membuat orang lain menyukai kita :
1. Berminat pada orang lain
Cara pertama membuat orang lain menyukai kita adalah menunjukkan minat terhadap mereka. Berminat terhadap orang lain, dapat berarti suka bergaul dan berinteraksi. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan sosial yang kita miliki.
Semakin baik kecerdasan sosial kita, akan makin memudahkan kita bergaul dan berinteraksi. Hal inilah nantinya yang akan membuat orang lain menyenangi diri kita. Selain itu, kita akan mendapat lebih banyak kawan dalam waktu dua bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain, dibandingkan yang kita peroleh dalam waktu dua tahun, dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda.
2. Tersenyum
Prof James V Mc Connell, psikolog dari Michigan berkata, "Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif dan membesarkan anak-anak lebih bahagia," Dengan tersenyum kepada orang yang kita jumpai, menunjukkan bahwa kita senang berjumoa dengannya. Senyuman yang tulus bermakna bahwa kita sedang merasa senang. Dan rasa senang merupakan salah satu bentuk emosi positif yang dapat kita "tularkan" pada orang lain. Kondisi yang menyenangkan inilah yang memungkinkan kita berinteraksi lebih baik.
Nah, bagaimana kalau pada saat itu kita tengah mendapat masalah ? Paksakan diri tersenyum. Latihlah diri untuk mampu tersenyum bagaimana pun masalah mengimpit. Dengan memaksakan diri tersenyum, akan mampu mengurangu rasa kesal, marah, sedih yang timbul karena adanya masalah.
Pepatah China kuno mengatakan, "Seseorang tanpa wajah tersenyum tidak boleh membuka toko." Apa maknanya ? Senyuman yang diberikan pelayan toko akan membuat pembeli merasa senang untuk berbelanja di toko tersebut, yang pada gilirannya nanti akan menjadi pelanggan setia. Makna yang lebih luas adalah tersenyum kepada seseorang akan membuat orang tersebut menyukai kita dan segala hal yang berhubungan dengan kita (termasuk usaha).
3. Ingatlah nama orang
Rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri daripada nama orang lain. Oleh sebab itu, agar kita disenangi orang lain, maka kita perlu menyebut nama orang tersebut ketika bertemu dengannya. Ingatlah dengan baik nama orang itu, dan panggil nama itu dengan nada bersahabat. Jika hal itu sudah dilakukan, maka berarti kita sudah memberikan pujian kepadanya.
Hati-hati, jangan sampai salah menyebut nama orang karena itu akan menimbulkan rasa kurang enak di hati orang yang punya nama. Kita juga tidak boleh lupa dengan nama seseorang yang pernah kita temui. Hal ini memang sulit dilakukan. Bisa jadi, karena kita jarang bertemu atau baru ketemu sekali dengan rentang waktu lama.
Bisa juga disebabkan karena kita tidak meluangkan waktu, energi, dan konsentrasi untuk mengingat nama seseorang. Oleh sebab itu, agar kita disenangi orang lain, mari kita berlatih mengingat nama seseorang. Ingatlah, "Nama mempunyai keajaiban dan merupakan milik orang tersebut."
4. Jadi pendengar yang baik
Tuhan menciptakan manusia dengan satu mulut dua telinga. Hal ini berarti kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Jadilah pendengar yang baik. Orang lebih suka kepada pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang jarang dimiliki.
Dale Carnegie mengingatkan, "Orang yang menjadi lawan bicara anda seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka, keinginan, masalah mereka, dibandingkan dengan minat mereka pada anda dan masalah anda," Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari dan memiliki keterampilan menjadi pendengar yang baik.
5. Bicarakan minat orang lain
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bahwa orang lebih suka dan tertarik untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Salah satunya adalah minat yang dimiliki.
Jika anda mengetahui bahwa orang yang menjadi lawan bicara menyukai masalah politik, ajaklah dia berbicara tentang situasi politik yang sedang berjalan. Tunjukkan kepadanya bahwa anda juga berminat terhadap masalah politik dengan memberikan berbagai tanggapan. Doronglah dia berbicara lebih jauh tentang hal tersebut sehingga menimbulkan semangat dalam dirinya.
Adanya semangat untuk berbicara dengan kita serta keinginan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi minatnya itulah yang nantinya membuat dia menyenangi kita. Dia merasa nyaman dan enak bergaul dengan kita.
6. Buat orang lain merasa penting
Cara terakhir yang dikemukakan Carnegie adalah buat seseorang merasa dirinya penting. Apabila kita hanya mementingkan diri sendiri sehingga tidak mampu memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang lain, kita akan menemui kegagalan. Merasa diri kita orang penting dan menganggap remeh orang lain bukanlah suatu sikap yang terpuji. Hal itu akan menyebabkan kebencian terhadap diri kita. Orang akan cenderung menjauhi.
Oleh sebab itu, buatlah orang lain merasakan dirinya penting dan berguna bagi orang lain, khususnya bagi kita. Dengan demikian, orang tersebut akan merasa dihargai dan diperhatikan. Sebuah kalimat bijak pernah dilontarkan Ralph Waldo Emerson. seorang penyair dari Amerika Serikat, "Setiap orang yang saya jumpai adalah lebih baik dari saya dalam beberapa hal. Dalam hal tersebutlah, saya belajar darinya."
Info dari Koran Jakarta edisi Senin, 24 November 2011, Bagian Rona hal 24.
1. Berminat pada orang lain
Cara pertama membuat orang lain menyukai kita adalah menunjukkan minat terhadap mereka. Berminat terhadap orang lain, dapat berarti suka bergaul dan berinteraksi. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan sosial yang kita miliki.
Semakin baik kecerdasan sosial kita, akan makin memudahkan kita bergaul dan berinteraksi. Hal inilah nantinya yang akan membuat orang lain menyenangi diri kita. Selain itu, kita akan mendapat lebih banyak kawan dalam waktu dua bulan dengan cara menjadi tertarik pada orang lain, dibandingkan yang kita peroleh dalam waktu dua tahun, dengan cara mengusahakan orang lain tertarik pada anda.
2. Tersenyum
Prof James V Mc Connell, psikolog dari Michigan berkata, "Orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, dan menjual dengan lebih efektif dan membesarkan anak-anak lebih bahagia," Dengan tersenyum kepada orang yang kita jumpai, menunjukkan bahwa kita senang berjumoa dengannya. Senyuman yang tulus bermakna bahwa kita sedang merasa senang. Dan rasa senang merupakan salah satu bentuk emosi positif yang dapat kita "tularkan" pada orang lain. Kondisi yang menyenangkan inilah yang memungkinkan kita berinteraksi lebih baik.
Nah, bagaimana kalau pada saat itu kita tengah mendapat masalah ? Paksakan diri tersenyum. Latihlah diri untuk mampu tersenyum bagaimana pun masalah mengimpit. Dengan memaksakan diri tersenyum, akan mampu mengurangu rasa kesal, marah, sedih yang timbul karena adanya masalah.
Pepatah China kuno mengatakan, "Seseorang tanpa wajah tersenyum tidak boleh membuka toko." Apa maknanya ? Senyuman yang diberikan pelayan toko akan membuat pembeli merasa senang untuk berbelanja di toko tersebut, yang pada gilirannya nanti akan menjadi pelanggan setia. Makna yang lebih luas adalah tersenyum kepada seseorang akan membuat orang tersebut menyukai kita dan segala hal yang berhubungan dengan kita (termasuk usaha).
3. Ingatlah nama orang
Rata-rata orang menaruh minat kepada namanya sendiri daripada nama orang lain. Oleh sebab itu, agar kita disenangi orang lain, maka kita perlu menyebut nama orang tersebut ketika bertemu dengannya. Ingatlah dengan baik nama orang itu, dan panggil nama itu dengan nada bersahabat. Jika hal itu sudah dilakukan, maka berarti kita sudah memberikan pujian kepadanya.
Hati-hati, jangan sampai salah menyebut nama orang karena itu akan menimbulkan rasa kurang enak di hati orang yang punya nama. Kita juga tidak boleh lupa dengan nama seseorang yang pernah kita temui. Hal ini memang sulit dilakukan. Bisa jadi, karena kita jarang bertemu atau baru ketemu sekali dengan rentang waktu lama.
Bisa juga disebabkan karena kita tidak meluangkan waktu, energi, dan konsentrasi untuk mengingat nama seseorang. Oleh sebab itu, agar kita disenangi orang lain, mari kita berlatih mengingat nama seseorang. Ingatlah, "Nama mempunyai keajaiban dan merupakan milik orang tersebut."
4. Jadi pendengar yang baik
Tuhan menciptakan manusia dengan satu mulut dua telinga. Hal ini berarti kita diminta untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Jadilah pendengar yang baik. Orang lebih suka kepada pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang jarang dimiliki.
Dale Carnegie mengingatkan, "Orang yang menjadi lawan bicara anda seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka, keinginan, masalah mereka, dibandingkan dengan minat mereka pada anda dan masalah anda," Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari dan memiliki keterampilan menjadi pendengar yang baik.
5. Bicarakan minat orang lain
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bahwa orang lebih suka dan tertarik untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Salah satunya adalah minat yang dimiliki.
Jika anda mengetahui bahwa orang yang menjadi lawan bicara menyukai masalah politik, ajaklah dia berbicara tentang situasi politik yang sedang berjalan. Tunjukkan kepadanya bahwa anda juga berminat terhadap masalah politik dengan memberikan berbagai tanggapan. Doronglah dia berbicara lebih jauh tentang hal tersebut sehingga menimbulkan semangat dalam dirinya.
Adanya semangat untuk berbicara dengan kita serta keinginan kita untuk membicarakan hal-hal yang menjadi minatnya itulah yang nantinya membuat dia menyenangi kita. Dia merasa nyaman dan enak bergaul dengan kita.
6. Buat orang lain merasa penting
Cara terakhir yang dikemukakan Carnegie adalah buat seseorang merasa dirinya penting. Apabila kita hanya mementingkan diri sendiri sehingga tidak mampu memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang lain, kita akan menemui kegagalan. Merasa diri kita orang penting dan menganggap remeh orang lain bukanlah suatu sikap yang terpuji. Hal itu akan menyebabkan kebencian terhadap diri kita. Orang akan cenderung menjauhi.
Oleh sebab itu, buatlah orang lain merasakan dirinya penting dan berguna bagi orang lain, khususnya bagi kita. Dengan demikian, orang tersebut akan merasa dihargai dan diperhatikan. Sebuah kalimat bijak pernah dilontarkan Ralph Waldo Emerson. seorang penyair dari Amerika Serikat, "Setiap orang yang saya jumpai adalah lebih baik dari saya dalam beberapa hal. Dalam hal tersebutlah, saya belajar darinya."
Info dari Koran Jakarta edisi Senin, 24 November 2011, Bagian Rona hal 24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar